This is Delphi, A free premium blogger theme for you.

Laman

Jumat, 25 Mei 2012


 "What culture is to humans is what water to fish"  Shinobu Kitayama

Definisi budaya, seperti yang saya temukan di wikipedia adalah bahwa Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Sedangkan kebudayaan sendiri berarti sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. 


Dengan sejarah yang begitu panjang, Indonesia mempunyai kebudayaan yang beragam. Pada dasarnya Masyarakat indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang khas dan orisinil. Tapi tentu saja seiring dengan perkembangan jaman dari berbagai generasi munculah berbagai macam akulturasi kebudayaan. Dari mulai kebudayaan hindu budha, kebudayaan islam sampai massa kolonial hingga di era globalisasi saat ini.
Akulturasi kebudayaan dapat dilihat dari berbagai maca aspek. Mulai dari seni bangunan sampai pada pemerintahan.

Seni Bangunan

Seni bangun di indonesia pada awalnya bisa dilihat pada bangunan-bangunan megalitikum yang ada pada situs-situs prasejarah berupa punden berundak yang pada umumnya digunakan untuk menghormati arwah nenek moyang.  Kemudian ketika era hindu dan buda, budaya ini berkembang menjadi berupa candi. Salah satu Candi yang paling jelas menunjukan asimilasi kebudayaan indo-budha bisa terlihat jelas pada Candi Borobudur. Situs yang merupakan bangunan candi terbesar di dunia ini tentu saja menjadi kebanggaan bangsa indonesia. Candi ini berbeda dengan candi-candi budha di belahan bumi lainya. Keorisinilan dan kemegahanya tentunya merupakan bukti betapa tingginya tingkat kebudayaan bangsa kita, yang mungkin bisa disejajarkan dengan bangsa mesir dengan piramidanya atau budaya manapun.
Islam masuk ke indonesia pada abad ke-7 masehi dan menghasilkan asilimilasi budaya tersendiri, termasuk dalam seni bangunan. Budaya islam yang masuk bukan sert-merta menghapus kebudayaan hindu-budha yang telah melekat, melainkan bergabung memberikan warna yang jauh lebih beragam. Seni arsitektur lokal yang sudah bernuansa hindu-budha kini ditambah lagi dengan seni dari timur tengah. Asimilasi bisa terlihat dari bangunan masjid di jawa yang kebanyakan bagian atasnya berupa pola berundak mewarisi budaya sebelumnya. Tentu berbeda dengan masji di timur tengah yang memakai kubah di atas bangunan. Pola yang lebih menakjubkan lagi bisa dilihat pada masjid besar Kudus, dimana di bagian depan masjid dibangun menara adzan berupa jandi yang menjulang lengkap dengan motif-motif seperti pada candi hindu budha lainya. Semua seni arsitektur bergabung membuat sebuah kombinasi karya arsitektur yang luar biasa.
Era kolonial memberikan sentuhan budaya tersendiri pada seni bangunan di indonesia. Bahkan sampai sekarang masih ada beberapa bangunan peninggalan belanda yang masih kokoh berdiri. Tentu saja aroma eropa menjadi ciri khas banguanan tersebut, meski sentuhan lokal masih kental terasa. Seperti adanya gapura-gapura khas indonesia yang melengkapi bengunan khas indo-belanda.

Seni rupa/Seni lukis

Seni rupa di indoseia bisa dilihat pada relief-relief pada berbagai macam candi. Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak  pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana. Selain di cand-candi, merbagai motif hindu-budha juga terdapat pada relief dan motif yang ada di istana dimana banyak ditemukan detai-detail ukiran dan hiasan yang kental dengan aroma hindu budha.

Pada masa Islam, seni yang berkembang adalah kaligrafi karena seni lukis objek dianggap tidak baik oleh agama islam. Seniman seniman kaligrafi banyak tumbuh di indonesia. Kaligrafi sendiri juga mempengaruhi pola-pola seni ukir di berbagai tempat. Banyak sekali karya-karya seni ukir berupa kaligrafi yang menjadi pajangan para bangsawan jaman dahulu.










Seni sastra

Seni sastra india sangat berpengaruh pada seni sastra indonesia tentunya dengan dua epik luar biasa yakni Mahabaratha dan Ramayana. Tapi karya sastra ini juga tak lepas dari sentuhan indonesianya. Banyak sekali tokoh-tokoh dan alur cerita yang berbeda dangan epik tersebut. Hal ini merupakan wujud kreatifitas dan imajinasi yang kuat. Tokoh tokoh seperti punokawan, kemudian cakil dan banyak lagi lainya, memberikan alur cerita berbeda yang mempunyai maksud dan makna tertentu. Dengan banyaknya perubahan dan modifikasi dari segi cerita, tokoh maupun nama tempat tersebut, membuat cerita ini seakan-akan memang terjadi di Indonesia, bukanya india.
Di era Islam, para ulama jaman dahulu menjadikan karya sastra ini sebagai media dakwah yang efektif. Dengan mengembangkan kesenian wayang menjadi media dakwah, masyarakat menjadi lebih tertarik, tentunya dengan memodifikasi alur cerita dan penyampaian menjadi lebih “islami”.

Kalender

Indonesia mempunyai sistem penanggalan yang beragam. Mulai dari kalender saka, kalender hijriah, kalender jawa, dan kalender masehi. Bahkan sampai saat ini kalender tersebut masih banyak dipakai, khususnya di daerah pedesaan. Kalender ini sering dijadkan patokan dan pedoman dalam menentukan hari-hari penting, misalnya tanggal pernikahan, atau tanggal tanam padi dan sebagainya.


Pemerintahan


Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun temurun. Ketika Islam masuk, sistem pemerintahan berubah dari kerajaan menjadi kesultanan. Dan tentunya menggunakan aturan-aturan islam dalam menjalankan penmerintahan.


Kebudayaan indonesia saat ini merupakan peninggalan dari budaya di masa lalu yang terasimilasi sampai pada era groblalisasi saat ini. Nenek moyang kita telah memberikan warisan budaya yang patut kita banggakan. Jadi mari kita meneruskan kebudayaan yang terbaik untuk anak cucu kita nantinya.
  

Sumber :
google
id.wikipedia.org
http://www.scribd.com/elhaha1001/d/8567192-Wujud-Akulturasi-budaya-Islam-di-Indonesia
http://hasheem.wordpress.com/bahan-ajar/materi-ips-kls-vii/


0 komentar:

Posting Komentar