This is Delphi, A free premium blogger theme for you.

Laman

Senin, 26 September 2011

Akhirnya, setelah sekian lama terbengkalai dan tak terurus, blog yang awalnya hanya bertujuan sebagai media corat-coret nggak penting dan bukan bertujuan untuk umum, kini mempunyai alasan yang kuat untuk diurus kembali. Bukan kerena saya kejatuhan bakat menulis dari langit, tapi ini semua karena adanya tugas dari mata kuliah ISD yang membuat saya dengan Terpaksa senang hati harus membuat sebuah postingan dalam seminggu.

Langsung ke materi . . .

Disini saya tidak akan membahas tentang pengertian penduduk dan sebagainya karena saya anggap semua tau apa itu penduduk, masyarakat atau budaya. Selengkapnya mengenai pengertian dan materi lainya bisa dilihat di wikipedia atau disini. Menurut saya, secara singkat hubungan dari ketiganya adalah sekelompok penduduk membentuk sebuah masyarakat yang menghasilkan budaya yang berbeda dengan masyarakat lainya.

Bicara tentang penduduk, masyarakat dan budaya di indonesia tak akan lepas dengan yang namanya keragaman. Dengan jumlah penduduk lebih dari dua ratus juta jiwa yang terdiri dari tiga ratus lebih suku bangsa, Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang luar biasa besar.

Akan tetapi, dari jumlah tersebut lebih dari separuh penduduk tinggal di pulau jawa yang hanya sekitar 6,6% dari total daratan di Indonesia. Hal ini menjadikan pulau jawa sebagai pulau terpadat di dunia, bahkan beberapa kota besar memiliki kepadatan peduduk lebih dari 1400 jiwa/km². Sentralisasi penduduk yang terpusat di jawa, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta mengakibatkan pembangunan yang tidak merata di semua wilayah. Hal ini membuat masyarakat di pedesaan cenderung melihat daerah perkotaan sebagai tempat yang lebih baik untuk mengembangkan peluang mereka untuk meraih kesuksesan, dan pada akhirnya urbanisasi tak dapat terelakan lagi. Para pemuda desa dalam masa produktif yang diharapkan mampu membangun daerahnya justru pergi ke kota. Bahkan saya sendiri merupakan salah satu dari para pemuda tersebut. Apa boleh buat, di kota saya bisa mendapatkan kesempatan meraih pendidikan yang lebih bagus dibandingkan yang bisa saya dapatkan di desa.

Pemerataan penduduk adalah solusi pokok yang harus dilakukan secara serius oleh pemerintah. Penekanan laju penduduk yang selama ini digalakan dengan program KB dan sebagainya memang sudah cukup bagus akan tetapi masih kurang efektif. Dengan wilayah daratan yang sangat luas, sangat penting untuk menyebar jumlah penduduk di semua wilayah agar sumber daya alam yang ada bisa diolah secara maksimal. Program transmigrasi harus digalakan kembali seiring dengan pembangunan yang terus dibenahi di segala penjuru nusantara. Jika sarana dan prasarana di daerah sudah memenuhi standar, saya yakin banyak orang akan tertarik untuk melanjutkan hidup dan mengembangkan karirnya di daerah. Saya sendiri akan sangat dengan senang hati kembali ke desa seandainya disana terdapat sarana dan prasarana yang bisa membuka peluang meraih kesuksesan.

Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia, tentunya ada banyak sekali ragam budaya yang menjadi harta dan kebanggaan bangsa indonesia. Setiap suku punya ciri khas tersendiri dalam hal kebudayaan. Mulai dari kesenian, tarian adat, pakaian adat dan bahkan hukum ada sendiri. Keragaman budaya ini tentu menjadi kekayaan yang patut kita banggakan di dunia internasional. Bahkan budaya kita seperti Angklung dan Seni Batik telah mendapat pengkakuan sebagai warisan budaya internasional dari Unesco. Bukan hanya orang sunda atau jawa saja tapi semua rakyat Indonesia patut berbangga dengan hal ini.

Akan tetapi tidak semua kebudayaan patut dipertahankan. Ada beberapa kebiasaan masyarakat yang sudah turun-temurun dilakukan, akan tetapi bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang berlaku. Misalnya saja kebudayaan carok di daerah Madura yang bertentangan dengan aturan hukum dan norma-norma lainya. Atau kebiasaan perang suku di daerah papua yang hanya disebabkan oleh masalah kecil. Perlu adanya peran pemerintah dalam mengatasi dan memberi pengertian ke penduduk bahwa ada jalan yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah.

Perbedaan budaya dalam masyarakat seringkali membuat adanya perselisihan dan konflik. Seperti yang terjadi pada kerusuhan Ambon yang melibatkan warga muslim dan warga kristen. Atau peristiwa kerusukan di Sampit yang melibatkan Suku Dayak dan Suku Madura. Hal-hal semacam ini menjadi kprihatinan kita semua. Keberagaman yang kita miliki ini harusnya kita anggap sebagai kekayaan yang bisa menyatukan kita semua. Kita memang berbeda, beda kulit, beda keyakinan, beda ras, tapi kita ini tetap satu bangsa, Indonesia. Bhineka Tunggal Ika.

0 komentar:

Posting Komentar